1.Tujuan [back]
a. Mampu memahami tentang sensor ultrasonik dan
aplikasi yang lebih kompleks
b. Mampu menggunakan proteus dan mengaplikasikannya.
c. Mampu memahami rangkaian.
2. Alat dan Bahan [back2]
Sensor MPXA6115A6U
Resistor 1kOhm, 3kOhm, 10kOhm
Motor
Power
DC Voltmeter
Op-Amp
Ground
3. Dasar Teori [back3]
Penguat operasional (bahasa Inggris: operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan (bahasa Inggris: coupling) arus searah yang memiliki bati (faktor penguatan atau dalam bahasa Inggris: gain) sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah.
Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Karakteristik penguat operasional ideal adalah:
- Bati tegangan tidak terbatas
- Impedansi masukan tidak terbatas
- Impedansi keluaran nol
- Lebar pita tidak terbatas
- Tegangan offset nol (kondisi ketika masukan sebesar nol).
Pada rangkaian ketiga ini, saya meggunakan op-amp sebagai penguat. Sensor yang digunakan tetap sensor tekanan MPXA6115A6U. Sensor seri MPXA6115A6U mengintegrasikan on-chip, op amp bipolar sirkuit dan network resistor film tipis untuk memberikan sinyal output tinggi dan kompensasi suhu. Bentuk kecil faktor dan keandalan tinggi dari integrasi chip membuat tekanan ada pilihan yang logis dan ekonomis untuk perancang sistem.
Pada rangkaian ini, saya menggunakan Op-Amp sebagai penguat pada rangkaian. Kaki no 2 sensor MPXA6115A6U merupakan Vinput yaitu sebagai sumber, kaki no 3 sensor di ground kan, dan kaki no 4 merupakan output yang dihubungkan ke resistor 1 kOhm baru dihubungkan ke kaki negatif Op-Amp, kaki positif Op-Amp di ground kan, dan pada output Op-Amp di hubungkan Rf sebagai resistor pembanding. Selanjutnya, masuk ke R3 dan masuk ke kaki negatif Op-Amp, kaki positif Op-Amp di ground kan, dan pada output Op-Amp di hubungkan Rf sebagai resistor pembanding. Op Amp yang digunakan pada rangkaian ada 2 buah, hal ini agar tegangan yang terhitung positif. Terlihat tegangan pada R1 adalah +1,73 V. Setelah dikuatkan, terlihat hasil tegangan yaitu -5,19. Karena nilainya negatf, maka perlu dikuatkan lagi dengan menggunakan Op-Amp, maka tegangan yang terbaca yaitu +5,19. Keluarannya yaitu motor yang bergerak pada rangkaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar